

Photo Story: Nelayan di masa Pandemi dan Musim Selatan
Tahun 2020, bisa dibilang masa paling suram bagi nelayan. Selain karena adanya krisis kesehatan Pandemi Covid-19, hadirnya musim selatan ikut melumpuhkan penghidupan nelayan. Berikut beberapa
Tahun 2020, bisa dibilang masa paling suram bagi nelayan. Selain karena adanya krisis kesehatan Pandemi Covid-19, hadirnya musim selatan ikut melumpuhkan penghidupan nelayan. Berikut beberapa
Jali memulai petualangannya dengan Japesda. Ia memasuki dimensi baru dalam tatanan hidupnya. Dimensi yang sangat kontras dengan apa yang didapatkannya saat menjadi mahasiswa atau sebagai
JAPESDA – Tak sampai sebulan, dua kali banjir besar menerjang beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo. Di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, banjir terjadi pada
JAPESDA – Baleba, atau musim selatan, bagi sebagian besar warga Banggai pada umumnya berarti musim yang buruk. Hujan disertai angin kencang menjadi penandanya. Sementara di
JAPESDA – Belum usai Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) melumpuhkan penghidupan nelayan, kini, ancaman lain datang. Adalah musim selatan, musim ekstrim di mana gelombang air
JAPESDA – Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 berakhir. Di sektor kelautan dan perikanan, nelayan kecil menjadi komunitas paling terdampak, terutama akibat
JAPESDA – Dalam rangka menyejahterahkan masyarakat budidaya perikanan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Edhy Prabowo berkunjung ke tiga desa yang ada di Provinsi Gorontalo, Kamis
JAPESDA – Selain petugas medis, nelayan dan petani punya kontribusi yang besar di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Terutama dalam menjaga produksi pangan. Meski
JAPESDA – Gurita menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Potensi yang diharapkan bisa membantu meningkatkan taraf hidup para nelayan atau masyarakat pesisir pada
© 2021 JAPESDA – MEDIACERIABALI